Di tengah kemajuan teknologi
dan pesatnya era digital, fenomena beberapa toko buku besar mulai sepi
pengunjung menjadi sorotan. Suasana yang dulu ramai dipenuhi pecinta buku kini
tampak lengang, rak-rak penuh literatur hanya sesekali disentuh. Perubahan ini
memunculkan pertanyaan: apakah generasi saat ini mulai meninggalkan kebiasaan
membaca?
Namun kenyataannya, minat
baca generasi muda bukanlah hilang sepenuhnya. Mereka hanya mengalami pergeseran
format dalam mengakses informasi. Jika dahulu membaca identik dengan buku
cetak, kini anak muda lebih memilih e-book, artikel digital, dan konten
edukatif di media sosial. Dengan satu perangkat, mereka bisa mengakses ribuan
sumber bacaan dalam genggaman tangan.
Kemudahan berbelanja buku
secara online juga menjadi salah satu penyebab turunnya kunjungan ke toko buku
fisik. Platform e-commerce menawarkan harga yang kompetitif, ulasan dari
pembeli lain, serta kemudahan dalam memilih dan membandingkan buku. Bahkan, beberapa
aplikasi seperti Gramedia Digital memungkinkan pengguna membaca tanpa harus
memiliki versi cetaknya.
Selain itu, harga buku fisik
yang semakin mahal ikut menjadi faktor. Di tengah kondisi ekonomi yang
fluktuatif, masyarakat mencari alternatif bacaan yang lebih ekonomis atau
bahkan gratis. Perpustakaan digital, PDF berbagi, hingga platform edukasi
terbuka semakin diminati, terutama oleh pelajar dan mahasiswa.
Perlu disadari juga bahwa gaya
hidup dan bentuk hiburan generasi muda telah berubah. Dengan hadirnya YouTube,
TikTok, dan streaming film, waktu luang mereka lebih banyak dihabiskan untuk
konten audio-visual. Meski begitu, bukan berarti membaca ditinggalkan, hanya
saja bentuk dan cara mengonsumsinya yang berbeda.
Fenomena toko buku yang sepi
bukanlah akhir dari budaya literasi. Justru ini menjadi momentum untuk mengadaptasi
cara menyampaikan ilmu dan informasi sesuai dengan zaman. Tantangan ke depan
adalah bagaimana menghadirkan konten literasi yang relevan, menarik, dan mudah
diakses generasi digital tanpa kehilangan esensi dari membaca itu sendiri.
Viewers