Perkembangan teknologi digital yang pesat telah membawa dampak signifikan terhadap cara manusia berkomunikasi, bekerja, dan menyimpan informasi. Perangkat mobile seperti smartphone dan tablet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Namun, kemajuan ini juga membuka celah bagi kejahatan digital yang semakin kompleks. Untuk menanggulangi hal tersebut, muncul cabang ilmu yang disebut forensik digital, yang berfungsi untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memulihkan data digital guna mendukung proses hukum.
Forensik digital pada awalnya
lebih banyak berfokus pada komputer desktop, namun dalam satu dekade terakhir,
pergeseran besar terjadi ke arah perangkat mobile. Alasannya sederhana: hampir
semua aktivitas manusia kini terekam di perangkat mobile—dari komunikasi,
transaksi keuangan, hingga lokasi keberadaan seseorang. Oleh karena itu,
penguasaan terhadap mobile device forensics menjadi keharusan dalam
investigasi kejahatan digital modern.
Definisi dan Ruang Lingkup
Forensik Digital
Forensik digital adalah
proses ilmiah dalam mengidentifikasi, menyimpan, menganalisis, dan menyajikan
bukti digital yang sah secara hukum (Nelson et al., 2019). Bidang ini mencakup
berbagai perangkat dan media digital, termasuk hard drive, cloud storage,
jaringan, dan tentunya, perangkat mobile. Dalam konteks perangkat mobile,
forensik digital tidak hanya terbatas pada pengambilan data yang dihapus,
tetapi juga mencakup analisis komunikasi, metadata, lokasi GPS, dan pola
penggunaan aplikasi.
Ruang lingkup forensik mobile
menjadi sangat luas dan dinamis, mengingat keragaman sistem operasi seperti
Android dan iOS yang masing-masing memiliki struktur keamanan dan arsitektur
file system yang berbeda.
Pentingnya Forensik Mobile
dalam Investigasi Digital
Peningkatan penggunaan
perangkat mobile dalam kejahatan siber, penipuan online, dan bahkan terorisme
telah menjadikan forensik mobile sebagai alat penting dalam investigasi
digital. Bukti digital dari perangkat mobile sering kali menjadi penentu dalam
proses pengadilan, baik dalam kasus pidana maupun perdata. Data seperti pesan
teks, panggilan telepon, riwayat lokasi, hingga log aktivitas media sosial
dapat memberikan gambaran utuh tentang aktivitas tersangka.
Tak hanya dalam konteks
kriminal, forensik mobile juga mulai diterapkan di sektor lain, seperti audit
internal perusahaan, investigasi pelanggaran data, dan bahkan dalam studi
akademik untuk analisis perilaku digital.
Perbedaan Forensik Komputer
dan Forensik Mobile
Meskipun prinsip dasarnya sama, terdapat sejumlah perbedaan teknis antara forensik komputer dan forensik mobile. Forensik komputer umumnya berfokus pada perangkat dengan sistem operasi terbuka, penyimpanan besar, dan struktur file system yang relatif standar. Sementara itu, forensik mobile menghadapi tantangan yang lebih kompleks karena: Sistem operasi yang lebih tertutup dan beragam (misalnya, iOS dan Android), Skema enkripsi dan keamanan yang dinamis, Ukuran penyimpanan yang kecil dan volatile, dan Sinkronisasi dengan layanan cloud dan perangkat lain. Selain itu, pembaruan sistem operasi dan aplikasi yang cepat membuat teknik forensik mobile harus terus diperbarui dan disesuaikan.
Tantangan Awal dalam Forensik
Perangkat Mobile
Beberapa tantangan yang umum dihadapi dalam proses forensik perangkat mobile antara lain: Akses terhadap perangkat yang dikunci (password, biometrik), Kompatibilitas tools dengan berbagai versi OS, Keterbatasan waktu dan kerusakan perangkat, dan Legalitas penyitaan dan analisis data yang membutuhkan izin hukum yang jelas. Untuk itu, penyidik digital harus memiliki pemahaman mendalam tentang hukum digital, teknologi perangkat, serta penggunaan tools forensik yang sesuai standar.
Viewers