Mengasihi Sesama: Pelayanan kepada Orang Miskin adalah Anugerah Allah

Di tengah kehidupan dunia yang penuh dinamika dan tantangan, kita diingatkan untuk tidak melupakan mereka yang hidup dalam kekurangan dan penderitaan. Menolong orang miskin dan tidak mampu bukan sekadar tugas sosial, tetapi adalah bentuk nyata dari kasih yang diajarkan oleh Tuhan. Firman Tuhan dalam Amsal 19:17 menyatakan, “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” Ini menjadi dasar kuat bahwa kasih dan kepedulian terhadap sesama adalah bagian dari ibadah yang sejati.

Kita dipanggil untuk melayani orang miskin bukan karena mereka meminta, melainkan karena hati kita digerakkan oleh belas kasih Kristus. Menolong dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan, adalah cerminan dari kasih Kristus yang lebih dahulu mengasihi kita. Pelayanan yang dilakukan dengan ikhlas dan sukacita menjadi bentuk syukur kita atas berkat yang telah Tuhan limpahkan. Seperti tertulis dalam Matius 25:40, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Menolong orang miskin membawa dampak besar, tidak hanya bagi mereka yang ditolong, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Tindakan kasih ini membentuk karakter yang rendah hati, peka terhadap penderitaan sesama, serta menumbuhkan rasa syukur dalam hidup. Selain itu, pelayanan kepada orang miskin menjadi sarana pertumbuhan iman dan penguatan solidaritas dalam komunitas. Di sisi lain, bagi mereka yang menerima, uluran tangan kasih seringkali menjadi jawaban doa dan harapan baru untuk melanjutkan hidup.

Pelayanan kepada orang miskin bukanlah beban, melainkan anugerah yang diberikan Tuhan agar kita dapat menjadi saluran kasih-Nya di dunia. Dalam setiap tindakan kecil yang kita lakukan untuk membantu, kita sedang mengambil bagian dalam pekerjaan Kerajaan Allah. Marilah kita terus membuka hati dan tangan untuk menolong sesama, karena dalam memberi, kita sesungguhnya sedang menerima berkat yang lebih besar. Hidup dalam kasih dan kepedulian adalah panggilan mulia yang memuliakan nama Tuhan.

Penulis: Johanes Terang Kita Perangin Angin

post