Indonesia mencetak sejarah
baru dalam dunia transportasi udara dengan mengudarnya EH216-S, taksi terbang
otonom pertama yang berhasil membawa penumpang di langit Nusantara. Kehadiran
kendaraan futuristik ini diharapkan menjadi solusi alternatif untuk mengatasi
kemacetan di kota-kota besar. EH216-S sendiri merupakan pengembangan dari versi
sebelumnya, EHang 216, yang sempat diperkenalkan oleh Prestige Aviation pada
tahun 2021.
Rudy Salim, Executive
Chairman Prestige Aviation, menyampaikan bahwa EH216-S hadir dengan berbagai
penyempurnaan teknis, khususnya pada bagian kaki-kaki dan sistem baterai.
"Sudah berbeda dari generasi sebelumnya," ujarnya usai melakukan uji
terbang di Phantom Ground Park, PIK 2, Banten. Versi terbaru ini juga telah
mengantongi izin resmi dari otoritas penerbangan, menandai kesiapan operasional
di wilayah Indonesia.
Secara desain, EH216-S
memiliki dimensi yang cukup ringkas dengan lebar 5,73 meter dan tinggi 1,93
meter. Kapasitasnya ditujukan untuk dua penumpang dewasa dengan beban maksimum
220 kilogram. Kendaraan ini sepenuhnya dikendalikan secara otomatis tanpa pilot,
beroperasi melalui pusat komando darat yang terhubung dengan jaringan 4G/5G.
Interiornya dilengkapi layar sentuh interaktif dan kursi ergonomis yang
menjanjikan kenyamanan selama penerbangan berdurasi sekitar 18 hingga 25 menit,
menempuh jarak hingga 30 kilometer.
Sistem kendali penerbangan
pada EH216-S menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), memungkinkan
kendaraan ini untuk beroperasi secara mandiri namun tetap bisa dipantau dari
darat. Penumpang hanya perlu naik, duduk santai, dan menikmati perjalanan. Tak
hanya soal kenyamanan, kendaraan ini juga dirancang dengan tingkat keamanan
tinggi, termasuk sistem cadangan seperti baterai, rotor, dan komunikasi ganda
untuk menjamin keselamatan.
Chief Financial Officer
EHang, Conor Yang, menegaskan bahwa EH216-S telah mendapatkan sertifikasi dari
Civil Aviation China, menjadikannya sebagai kendaraan udara otonom pertama yang
lulus uji keselamatan penumpang. Dengan tiga lapis sistem kendali penerbangan
dan total 16 baling-baling—yang tetap memungkinkan terbang meski sebagian tidak
berfungsi—EH216-S membuktikan kesiapan teknologinya untuk menjadi masa depan
transportasi udara yang aman, praktis, dan efisien di Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar
Viewers