Kondisi dunia saat ini tengah
berada dalam masa yang tidak mudah. Krisis ekonomi global, konflik antarnegara,
serta ketidakpastian yang terus menghantui membuat banyak orang merasa cemas,
letih, bahkan putus harapan. Di tengah berbagai tekanan hidup, tidak sedikit
yang merasa sulit untuk mengucap syukur. Namun justru dalam masa-masa inilah,
kita dipanggil untuk kembali merenung—bahwa bersyukur bukan hanya soal keadaan
yang baik, tapi soal hati yang tetap percaya dan mengandalkan Tuhan dalam
segala musim kehidupan.
Langkah pertama untuk tetap
bersyukur adalah senantiasa berdoa. Doa bukan sekadar rutinitas
spiritual, tetapi jembatan antara hati kita dengan hadirat Tuhan. Saat situasi
terasa gelap, doa menjadi pelita kecil yang menerangi jalan. Melalui doa, kita
belajar menyerahkan kekhawatiran, menyatakan harapan, dan mempercayakan masa
depan kepada Sang Pemilik kehidupan. Dalam keheningan doa, kita sering kali
menemukan damai yang melampaui logika manusia.
Selain berdoa, kita juga
dipanggil untuk tetap berusaha yang terbaik. Bersyukur bukan berarti
pasrah tanpa tindakan, melainkan terus melakukan yang terbaik dalam kondisi
apapun. Kita mungkin tidak bisa mengontrol apa yang terjadi di luar sana, tapi
kita bisa memilih untuk bangkit setiap hari, bekerja dengan tekun, dan memelihara
semangat. Usaha yang kita lakukan adalah bentuk penghormatan kepada anugerah
kehidupan yang masih kita miliki hari ini.
Yang paling penting, dalam
badai kehidupan kita harus tetap mengandalkan Tuhan. Dunia bisa berubah,
ekonomi bisa jatuh, rencana bisa gagal, tetapi kasih Tuhan tidak pernah
berubah. Mengandalkan Tuhan berarti menyerahkan kekuatan kita yang terbatas
kepada kuasa-Nya yang tak terbatas. Di tengah ketidakpastian, iman menjadi
jangkar yang menahan kita agar tidak terombang-ambing oleh ketakutan.
Firman-Nya menjadi sumber kekuatan untuk terus melangkah meski jalan belum
tampak terang.
Sebagai penutup, bersyukur di tengah kesulitan bukanlah hal yang mustahil—melainkan pilihan hati yang dilatih setiap hari. Dengan berdoa, berusaha, dan mengandalkan Tuhan, kita tidak hanya bertahan, tapi juga bertumbuh. Justru dalam masa-masa tergelap, sinar iman dan pengharapan bisa bersinar paling terang. Mari terus belajar bersyukur, karena Tuhan tetap baik, sekalipun keadaan tidak selalu demikian.
Viewers