Bahaya Gadget Sebelum Tidur: Psikolog Ingatkan Dampaknya pada Anak

terangkita.com - Di era serba digital, penggunaan gadget sudah menjadi bagian dari keseharian anak-anak. Namun, para ahli kembali mengingatkan orang tua untuk lebih bijak dalam mengawasi waktu pemakaian, terutama saat menjelang tidur. Bermain gadget sebelum tidur ternyata menyimpan berbagai dampak negatif yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental anak.

Psikolog anak Dr. Ratna Pramesti, M.Psi. menjelaskan bahwa cahaya biru dari layar ponsel, tablet, atau televisi dapat menekan produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur rasa kantuk. “Ketika melatonin terganggu, anak akan kesulitan tertidur, jam biologisnya kacau, dan kualitas tidurnya menurun,” ujarnya.

Selain itu, konten yang dikonsumsi lewat gadget, baik berupa game, video, maupun media sosial menjadi stimulasi berlebih bagi otak. Menurut dr. Herlina Putri, Sp.A, seorang dokter spesialis anak, rangsangan visual dan emosional dari gadget membuat otak anak tetap aktif sehingga mereka tidak bisa menenangkan diri sebelum tidur. “Semakin lama anak terpapar layar, semakin sulit mereka untuk masuk ke fase tidur nyenyak,” jelasnya.

Gangguan tidur yang terjadi bukan hanya membuat anak sulit bangun keesokan paginya, tetapi juga berdampak pada daya konsentrasi, emosi, dan prestasi belajar. Dr. Ratna menambahkan, kurang tidur kronis dapat memicu kecemasan, perubahan mood, bahkan meningkatkan risiko obesitas pada anak karena metabolisme tubuh terganggu.

Psikolog keluarga Hendrika Lestari, S.Psi. menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk kebiasaan tidur yang sehat. “Orang tua perlu menetapkan aturan waktu berhenti bermain gadget minimal satu jam sebelum tidur. Buat rutinitas seperti membaca buku atau bercerita agar anak bisa beralih ke aktivitas yang lebih menenangkan,” sarannya.

Selain pembatasan waktu, para ahli juga menyarankan untuk menciptakan zona bebas gadget di rumah, seperti kamar tidur dan ruang makan. “Anak perlu belajar bahwa kamar adalah tempat istirahat, bukan untuk menonton atau bermain game. Kebiasaan ini akan membantu mereka mengasosiasikan kamar dengan tidur, bukan aktivitas lain,” kata dr. Herlina.

Untuk anak-anak yang sudah terlanjur terbiasa menggunakan gadget sebelum tidur, perubahan kebiasaan memang tidak mudah. Hendrika menyarankan pendekatan bertahap, seperti mengurangi waktu bermain gadget sedikit demi sedikit setiap malam. “Komunikasi positif sangat penting, jelaskan pada anak alasan aturan ini dibuat agar mereka merasa dihargai dan mau bekerja sama,” ujarnya.

Di sisi lain, orang tua pun perlu menjadi contoh. Membatasi penggunaan ponsel di malam hari akan memberi teladan baik bagi anak. “Anak meniru perilaku orang tua. Jika kita sendiri sibuk dengan ponsel sebelum tidur, sulit meminta anak melakukan hal sebaliknya,” tambah Dr. Ratna.

post post post